Mulianya Muslimah Yang Qana’ah

 

Hakekat Dunia

Ketahuilah saudariku, terkadang banyak para wanita yang kufur terhadap kebaikan suami adalah memandang tinggi dunia. Mereka melihat dunia seperti gemerlapnya cahaya yang bersinar, melihat dunia seakan-akan mereka akan kekal di dalamnya. Sungguh saudariku, tengoklah dunia yang banyak kita agungkan melalui sebuah hadist yang amat mengena, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَا الدُّنْيَا فِيْ اْلاَخِرَةِ إلاَّ كَمِثْلِ مَا يَجْعَلُ أحَدُكُمْ إصْبَعَهُ فِيْ الْيَمِّ، فَلْيَنْظُرْ بِمَ تَرْجِعُ

“Dunia ini dibanding akhirat tiada lain hanyalah seperti jika seseorang di antara kalian mencelupkan jarinya ke lautan, maka hendaklah dia melihat air yang menempel di jarinya setelah dia menariknya kembali.” (Diriwayatkan Muslim, At-Tirmidzi, Ibnu Majah)

Sekarang, masihkah menginginkan dunia yang lebih ketika sudah mengetahui hakekat dunia di mata Allah?

Lihatlah kebawah, hindarkan terus menerus mendongakkan kepala ke atas, melihat ke atas  seakan-seakan Allah lebih memberi kenikmatan kepadanya. Inilah salah satu penyebab mengapa banyak dari manusia yang begitu mencintai harta dunia, karena mereka tidak pernah sedikitpun melihat ke bawah,  bahwa ternyata masih banyak orang yang lebih kesusahan dibanding dirinya. Namun dirinya yang tidak bersyukur kepada Allah, menjerumuskannya ke dalam sikap mencela nikmat yang Allah beri dan kecintaan yang berlebihan kepada hal-hal yang bersifat duniawi.

“Lihatlah orang yang dibawah kalian dan janganlah melihat orang di atas kalian, karena yang demikian itu lebih layak bagi kalian untuk tidak memandang hina nikmat Allah yang dilimpahkan kepada kalian.” (Diriwayatkan Muslim dan At-Tirmidzy)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan,

إذا رأى أحدكم مَنْ فوقه في المال والحسب فلينظر إلى من هو دونه في المال والحسب

“Jika engkau melihat seorang yang memiliki harta dan kedudukan yang melebihimu, maka lihatlah orang yang berada di bawahmu” (Shahih. HR. Ibnu Hibban).

Beliau juga mengatakan,

انظروا إلى من أسفل منكم ولا تنظروا إلى من هو فوقكم؛ فهو أجدر أن لا تزدروا نعمة الله

Perhatikanlah mereka yang kondisi ekonominya berada di bawahmu dan janganlah engkau perhatikan mereka yang kondisi ekonominya berada di atasmu. Niscaya hal itu akan membuat dirimu tidak meremehkan nikmat Allah yang diberikan kepadamu” (Shahih. HR. Bukhari dan Muslim).

Kemuliaan Sifat Qana’ah

Qana’ah adalah salah satu bentuk yang dapat menimbulkan rasa syukur kepada Allah, qana’ah terhadap apa yang Allah beri, merasa cukup dan pasrah atas segala ketetapan-Nya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كن ورعًا تكن أعبد الناس، وكن قنعًا تكن أشكر الناس

Jadilah seorang yang wara’, niscaya engkau menjadi manusia yang paling baik dalam beribadah. Dan jadilah seorang yang qana’ah, niscaya engkau menjadi manusia yang paling bersyukur” (Shahih. HR. Ibnu Majah).

Ahli hikmah mengatakan,

وجدت أطول الناس غمًّا الحسود، وأهنأهم عيشًا القنوع

“Saya menjumpai bahwa orang yang paling banyak berduka adalah mereka yang ditimpa penyakit dengki. Dan yang paling tenang kehidupannya adalah mereka yang dianugerahi sifat qana’ah” (Ihya ‘Uluum ad-Diin).

Bersykurlah atas segala nikmat yang Allah berikan, semua yang Allah tetapkan adalah yang terbaik bagi hamba-Nya. Tidaklah hati menjadi lapang, jika terisi dengan sifat qana’ah, tidaklah pikiran menjadi tenang, jika syukur selalu tertambat, tidaklah kehidupan akan tenteram, jika hati lapang dengan merasa cukup atas segalan nikmat Allah.

 

——————————————————

 

Penulis: Ade Safitri
Murojaah: Ustadz Sa’id Abu Ukasyah

Sumber

You may also like...