Sholat Isya’ di Belakang Imam yang sedang Sholat Maghrib

Pertanyaan:
Ustadz, jika musafir shalat isya tapi bermakmum kepada imam yang sedang shalat magrib apakah diperbolehkan mengqosor isya dengan mencukupkan dua rakaat saja?
Jawab:
Jika jenis shalat imam dan makmum berbeda maka dalam hal ini makmum ada dua pilihan:
1. Boleh mengqosor shalat isyanya,
2. Menyempurnakan isya empat roka’at.
Hal ini dikarenakan magrib tidak bisa diqosor, adapun ketika antara imam dan makmum jenis shalatnya sama maka makmum wajib sempurna ketika bermakmum dengan imam yang shalat dengan sempurna, As-syaikh ibnu utsaimin pernah ditanya tentang masalah ini:
سئل فضيلة الشيخ: عن رجل مسافر دخل المسجد، ووجد جماعة يصلون المغرب، وهو قد صلى المغرب، فصلى معهم بنية العشاء، ولما قام الإمام للركعة الثالثة، وجلس وتشهد وسلم. فما حكم ذلك؟
Artinya: “As-syaikh pernah ditanya tentang seorang musafir yang masuk masjid, mendapatkan jama’ah sedang shalat magrib, dan ia sudah shalat magrib, kemudian ia shalat bersama mereka dengan niat isya, ketika imam berdiri ke raka’at ketiga: dia duduk, kemudian membaca tasyahud dan salam, apa hukumnya?
فأجاب فضيلته بقوله: إذا دخل رجل مسافر قد صلى المغرب، فوجدهم يصلون المغرب، فدخل معهم بنية صلاة العشاء. فمن العلماء من قال: لا يصح دخوله؛ لاختلاف الصلاتين نية وعملاً. ومنهم من قال: يصح ذلك، فإذا قام الإمام للثالثة أكمل الداخل التشهد وسلم من ركعتين، وهذا هو الصحيح. وله أن يقوم معه في الثالثة ويتم العشاء أربعاً.
Artinya: “Apabila seorang musafir masuk masjid sedang ia telah mengerjakan shalat magrib, kemudian ia mendapati jama’ah sedang shalat magrib dan bergabung ikut berjama’ah dengan mereka dengan niat shalat isya: maka para ulama dalam masalah ini, ada yang mengatakan: tidak boleh bergabung; karena berbeda niat dan paraktek shalat keduanya, dan sebagian lagi mengatakan: boleh bergabung”, sehingga ketika imam berdiri ke roka’at yang ketiga: hendaknya ia sempurnakan dengan tasyahud lalu salam dan ini yang benar, dan boleh juga baginya berdiri ikut rokaat ketiga kemudian sempurnakan menjadi empat raka’at”. (Majmu Fatawa As- syaikh Al-Utsaimin)
Semoga Allah memberikan hidayah taufiq kepada kita sekakian untuk isriqomah diatas jalan yang lurus. Amiin.
Wallahu a’lam bish-shawab
Ustadz Abu Umair Kuswoyo